Rabu, 26 Maret 2008

AKAN ADA KEMUDAHAN SETELAH KESULITAN

Akan Ada Kemudahan Setelah Kesulitan
Oleh : Aan Anwarudin

Sesungguhnya Allah ciptakan alam ini dan segala isinya dengan maksud dan tujuan tertentu, penciptaan-Nya tidak ada yang sia-sia dari benda yang ada dilangit dan di bumi, dari yang terkecil sampai yang paling besar, dan dari setiap makhluknya itu sendiri terutama manusia. Tidak ada yang sulit bagi Allah, karena Dialah yang Maha Kuasa yang mengenggam alam ini beserta seluruh isinya. Karena itu sebagai makhluknya manusia harus selalu bersyukur akan pemberian apapun yang ada pada dirinya, apapun adalah yang terbaik bagi manusia itu sendiri. Hidup ini adalah ibarat sebuah film sinetron akan ada episode dalam setiap penggalan film itu, begitu juga episode dalam kehidupan ini kadang manusia harus berperan pada gilirannya menjadi orang yang sangat sengsara kemudian pada episode berikutnya dia akan bahagia. Hakikatnya hidup ini adalah tarbiyah dari Allah suatu saat manusia akan diberi kesukaran namun pada waktu yang lain atau bahkan tidak jauh dari waktu itu hampir bersamaan diberikan kemudahan. Manusia yang hanya memandang setiap kejadian tanpa disertai cahaya Al-quran, seringkali gagal dalam memberikan makna pada suatu peristiwa yang menimpanya. Akibatnya jatuhlah dia dalam lubang keputusasaan . Allah menyampaikan rahasia penting dalam Al-quran sebagai berikut :”Karena sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.(QS.94 : 5-6). Seringkali manusia saat menghadapi kesukaran mudah jatuh dalam keputusasaan dan kesedihan yang berlebihan, tapi saat menghadapi kemudahan rizki dan persoalan dalam hidupnya seringkali lupa akan dirinya dan Tuhannya.
Demi Allah ujian orang yang beriman sungguh menjadi keniscayaan karenanya tidak ada satupun manusia yang bernafas di dunia ini kecuali akan diberikan kepadanya dua perkara. Perkara pertama Allah berikan kepadanya kenikmatan dan yang kedua adalah berupa peringatan (kesengsaraan) sebagai bahan bakar untuk mengarungi samudera kehidupan ini. Sesungguhnya Allah memberikan cobaan yang ada di alam ini adalah sesuai dengan kemampuan dari hambanya itu sendiri, karenanya semakin tinggi keimanan seseorang maka sesungguhnya cobaan yang diberikan sebanding yang diimaninya. Firman Allah dalam al-Quran :”Kami tiada membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya, dan pada sisi Kami ada suatu kitab yang membicarakan kebenaran, dan mereka tidak dianiaya”. (QS. 23: 62). Marilah sejenak kita merefleksi atas realitas kehidupan ini begitu banyak orang yang tujuan hidupnya hanya dunia semata, mereka tidak hanya akan mengalami kesulitan dalam menjalani hidup tapi juga akan menyulitkan orang lain. Kita tidak menginginkan bahwa kehidupan yang sesaat ini begitu banyak beban yang kita berikan baik pada diri sendiri, keluarga, sahabat atau bahkan masyarakat secara umum. Hanya orang yang tak beriman yang menjadikan dunia sebagai tujuan hidupnya. Karena ia tidak meyakini bahwa setelah itu akan ada kampung akherat, tidak mempercayai akan adanya kehidupan setelah kematian di dunia ini. Betapapun banyak dan hebatnya prestasi hidup kita di dunia ini, tidak ada yang lebih pantas untuk kita banggakan kecuali karena kita adalah seorang muslim. Jika kita sadari hal ini, maka semua kenikmatan yang telah kita rasakan tidak ada nilainya dibanding dengan nikmat islam. Betapa tidak, ini adalah prestasi yang tidak semua manusia mendapatkannya. Hanya mereka yang menerima curahan rahmat dan kasih sayang dari Allah saja yang merasakannya. Sesungguhnya seorang muslim adalah sosok yang tidak pantas untuk lama dan berlarut dalam kesedihan yang berkepanjangan, bermuram durja, meratap, hanya karena nasibnya di dunia yang mungkin kurang beruntung. Sebab kita memiliki kekuatan, bahkan sumber kekuatan itu sendiri. Kita punya Allah swt. Kita punya teladan, Rasulullah saw. Dan kita punya pedoman hidup yang maha benar yang mengantarkan manusia pada kematangan dalam berislam, Al-Quran yang mulia. Itulah modal kita dalam kehidupan ini, yang kemungkinan besar tidak dimiliki oleh orang lain manapun di dunia ini. Karena itu, wajar jika Allah mengingatkan kita,”Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang –orang yang beriman.
Begitu banyak orang yang beranggapan bahwa hidup dalam ketaatan kepada Allah sangat menyusahkan, dikarenakan beban kewajiban yang begitu berat. Ini adalah tipu daya setan agar manusia menempuh jalan yang sesat. Sesungguhnya kesusahan dan kemudahan adalah satu kepastian, bagi mereka yang ingin bangkit dari kesusahan akan ada kemudahan yang senantiasa akan menghampirinya. Kemudahan yang pasti adalah ketika manusia itu sendiri selalu berupaya untuk mampu bertahan dalam menjalankan kehidupan ini dalam bentuk apapun (susah – senang). Allah tidak akan membiarkan hambanya begitu saja rencana-Nya adalah lebih baik dari apa yang direncanakan jauh-jauh hari oleh hambanya. Sebagaimana dijelaskan pada ayat sebelumnya (diatas) apapun musibah yang dialami oleh manusia, Allah selalu memberi jalan keluar bagi orang yang beriman. Sesungguhnya orang yang beriman akan melihat karunia Allah berupa kemudahan atas segala kesukaran, sepanjang dia sabar dan tabah. Karenanya dalam ayat lain, Allah memberi kabar gembira bagi hambanya yang bertaqwa kepada-Nya. Firman Allah :”Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkannya” (QS.65: 2-3). Janjinya tak pernah meleset karena sudah menjadi kepastian dalam hidup ini, karena itu sebagai hamba-Nya jangan pernah bosan untuk selalu bersabar apabila ditimpa musibah (kesusahan) karena di dunia ini tidak ada penderitaan yang abadi. Waallahua’lam Bishawab. Awr19/03/06

Tidak ada komentar: