Senin, 24 Maret 2008

Keutamaan Shalat Tarawih

KEUTAMAAN SHALAT TARAWIH

Saudaraku, jika engkau mengetahui berkah mengerjakan shalat tarawih yang hanya ada di bulan suci Ramadhan, masihkah engkau ingkar untuk melakukannya?
Ali bin Abi Thalib r.a. berkata, “Nabi Muhammad SAW. ditanya tentang keutamaan-keutamaan tarawih pada bulan Ramadhan, kemudian beliau besabda: ” jika seorang Mukmin mengerjakan Shalat Tarawih pada,
Malam ke-1
orang tersebut akan dikeluarkan dari dosanya, seperti saat dia dilahirkan oleh ibunya.
Malam ke-2
ia akan diampuni dan juga kedua orang tuanya, jika keduanya Mukmin.
Malam ke-3
seorang malaikat berseru dari bawah Arsy: ” Mulailah beramal, semoga Allah mengampuni dosamu yang telah lewat ”.
Malam ke-4
Ia akan memperoleh pahala seperti pahala membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Quran.
Malam ke-5
Allah Ta’ala memberinya pahala seperti pahala orang yang shalat di Masjidil Haram, Masjidil Madinah, dan Masjidil Aqsha.
Malam ke-6
Allah Ta’ala memberinya pahala orang yang berthawaf di Baitul Makmur dan dimohonkan ampun oleh setiap batu dan cadas.
Malam ke-7
Seolah-olah dia mencapai derajat Nabi Musa A.S dan kemenangannya atas Fir’aun dan Haman.
Malam ke-8
Allah Ta’ala memberinya apa yang pernah dia berikan kepada Nabi Ibrahmim A.S.
Malam ke-9
Seolah-olah ia beribadah kepada Allah Ta’ala sebagimana ibadahnya Nabi SAW.
Malam ke-10
Allah Ta’ala mengaruniai dia kebaikan dunia dan akhirat.
Malam ke-11
Ia keluar dari dunia seperti saat ia dilahirkan dari perut ibunya.
Malam ke-12
Ia datang pada hari kiamat sedang wajahnya bagaikan bulan pada malam purnama.
Malam ke-13
Ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari setiap keburukan.
Malam ke-14
Para malaikat datang seraya memberi kesaksian untuknya bahwa dia telah melakukan shalat tarawih maka Allah tidak menghisabnya pada hari kiamat.
Malam ke-15
Ia didoakan oleh para malaikat dan para penanggung (pemikul) Arsy dan Kursi.
Malam ke-16
Allah menerapkan baginya kebebasan untuk selamat dari neraka dan kebebasan masuk ke dalam surga.
Malam ke-17
Ia diberi pahala seperti pahala para nabi.
Malam ke-18
Seorang malaikat menyeru, “Hai hamba Allah, sesungguhnya Allah ridha kepadamu dan kepada ibu-bapakmu.
Malam ke-19
Allah menangkat derajat-derajatnya dalam surga Firdaus.
Malam ke-20
Allah memberikan pahala untuk para syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan shalihin (orang-orang yang saleh).
Malam ke-21
Allah membangun untuknya sebuah gedung dari cahaya.
Malam ke-22
Ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari setiapkesedihan dan kesusahan.
Malam ke-23
Allah membangun untuknya sebuah kota dalam surga.
Malam ke-24
Ia memperoleh dua puluh empat doa yang dikabulkan.
Malam ke-25
Allah Ta’ala menghapuskan darinya azab kubur.
Malam ke-26
Allah mengangkat pahalanya selama empat uluh tahun.
Malam ke-27
Ia dapat melewati shirath pada hari kiamat, bagaikan kilat yang menyambar.
Malam ke-28
Allah mengangkat baginya seribu derajat dalam surga.
Malam ke-29
Allah memberinya pahala seribu haji yang diterima.
Malam ke-30
Allah berfirman,”Hai hamba-Ku, makanlah buah-buahan surga, mandilah dari air Salsabil, dan minumlah dari Telaga Kautsar. Akulah Tuhanmu, dan engkau hamba-Ku.”
( Hadits Riwayat Majalis )

Subhanallah . . . !

Sumber
Muhammad, Ibnu. 2007. Puasa Bersama Rasulullah: Bagaimana Kehidupan Sehari- hari Rasulullah Saat Berpuasa. Bandung: Mizania.

Tidak ada komentar: