Rabu, 15 Oktober 2008

Cinta Tanpa Syarat

CINTA TANPA SYARAT

Kisah ini diambil dari kutipan Andrie Wongso, berikut kutipan kisah : Dikisahkan, ada sebuah keluarga besar. Kakek dan nenek mereka merupakan pasangan suami istri yang tampak serasi dan selalu harmonis satu sama lain. Suatu hari, saat berkumpul bersama, si cucu bertanya kepada mereka berdua, "Kakek, Nenek, tolong beritahu kepada kami resep akur dan cara Kakek dan Nenek mempertahan cinta selama ini agar kami yang muda-muda bisa belajar."

Mendengar pertanyaan itu, sesaat kakek dan nenek beradu pandang sambil saling melempar senyum. Dari tatapan keduanya, terpancar rasa kasih yang mendalam di antara mereka. "Aha, Nenek yang akan bercerita dan menjawab pertanyaan kalian," kata kakek.

Sambil menerawang ke masa lalu, nenek pun memulai kisahnya. "Ini pengalaman kakek dan nenek yang tak mungkin terlupakan dan rasanya perlu kalian dengar dengan baik. Suatu hari, kami berdua terlibat obrolan tentang sebuah artikel di majalah yang berjudul ‘bagaimana memperkuat tali pernikahan'. Di sana dituliskan, masing-masing dari kita diminta mencatat hal-hal yang kurang disukai dari pasangan kita. Kemudian, dibahas cara untuk mengubahnya agar ikatan tali pernikahan bisa lebih kuat dan bahagia. Nah, malam itu, kami sepakat berpisah kamar dan mencatat apa saja yang tidak disukai. Esoknya, selesai sarapan, nenek memulai lebih dulu membacakan daftar dosa kakekmu sepanjang kurang lebih tiga halaman. Kalau dipikir-pikir, ternyata banyak juga, dan herannya lagi, sebegitu banyak yang tidak disukai, tetapi tetap saja kakek kalian menjadi suami tercinta nenekmu ini," kata nenek sambil tertawa. Mata tuanya tampak berkaca-kaca mengenang kembali saat itu.

Lalu nenek melanjutkan, "Nenek membacanya hingga selesai dan kelelahan. Dan, sekarang giliran kakekmu yang melanjutakan bercerita." Dengan suara perlahan, si kakek meneruskan. "Pagi itu, kakek membawa kertas juga, tetapi.... kosong. kakek tidak mencatat sesuatu pun di kertas itu. Kakek merasa nenekmu adalah wanita yang kakek cintai apa adanya, kakek tidak ingin mengubahnya sedikit pun. Nenekmu cantik, baik hati, dan mau menikahi kakekmu ini, itu sudah lebih dari cukup bagi kakek."

Nenek segera menimpali, "Nenek sungguh sangat tersentuh oleh pernyataan kakekmu itu sehingga sejak saat itu, tidak ada masalah atau sesuatu apa pun yang cukup besar yang dapat menyebabkan kami bertengkar dan mengurangi perasaan cinta kami berdua."

Pembaca tercinta,
Begitulah kehidupan sesungguhnya ada banyak potensi yang tersimpan pada setiap diri, seringkali maslah yang dihadapi susah untuk melihat hikmah apa yang dapat diambil. Kehidupan mengajari kita untuk bagaimana berbuat yang sesungguhnya, memberi yang terbaik adalah tulus dan tanpa syarat. Kadang kebanyakan orang melihat siapapun bahkan pasangannya sendiri dari keburukan saja atau sisi negatifnya, seharusnya mulailah melihat orang dari hal yang positif karena itu dapat menguatkan cinta yang yang sesungguhnya bahkan mesi tanpa syarat.

Saya meyakini bahwa setiap orang menginginkan keindahan dalam hidupnya, banyak berbuat dan memberi serta mencoba untuk tetap selalu bersyukur. Mulai ini anda dapat menggunakan resep ini. Selamat mencoba.

Salam motivasi dan konsisten !!!!!!!!
Aan Anwarudin
www.aan-anwarudin.blogspot.com

Tidak ada komentar: